Pompa (Pump)


Untuk memindahkan liquid (cairan) dari satu tempat ke tempat lain pada pipa dibutuhkan driving dforce atau tenaga pendorong, salah satu alatnya adalah pompa. Pompa (pump) pada umumnya ditujukan untuk nama mesin yang memindahkan liquid (cairan).  Pompa bekerja dengan tidak merubah densitas (massa jenis) liquid (cairan) atau lebih tren dikenal dengan istilah incompressible flow. 
Salah satu pompa yang terkenal dan paling sering digunakan di Industri adalah pompa sentrifugal (centrifugal pump). Pompa ini memiliki ukuran kapasitas mulai dari 0.004 hingga 380 m3/menit atau 1 hingga 100.000 galon per menitnya dan tekanan keluaranyya bisa mencapai 5000 kPa per merer head.
 Keterangan gambar:
1.      1.  Bagian Suction (liquid masuk)
2.       2. Bagian Rotating Impeler
3.       3. Chamber
4.       4. Bagian Discharge (Liquid Keluar)
Cara kerja dari pompa sentrifugal ini sesuai dengan namanya yakni memanfaatkan gaya centrifugal atau gaya putar dari rotating impeller (2).  Liquid masuk pada bagian suction (1) dikarenakan adanya putaran pada impeller yang menyebabkan gaya tarik. Setelah liquid masuk pada (1) maka liquid akan menyebar secara radial searah dengan putaran impeller ke chamber (ruang kosong) pompa (3), dikarenakan tekanan chamber yang tinggi maka akan terjadi perbedaan tekanan di luar pompa (discharge) dengan tekanan di chamber (3) driving force inilah yang akan mendorong cairan untuk keluar pompa melalui discharge (4). Intinya prinsip kerja pompa didasarkan pada perbedaan tekanan sebagai driving force.
Bagaiamanapun juga ada batas tekanan yang diperbolehkan terutama pada bagian suction (1), batas tekanan pada titik ini didasarkan pada  tekanan uap liquida berdasarkan temperature cairan masuk. Apabila di bagian suction (1) terjadi perubahan tekanan hingga melebihi tekanan uap liquida, maka akan terjadi perubahan fase dari fase cair menjadi uap. Proses ini dinamakan dengan kavitasi. Jika pada pompa terjadi proses kavitasi maka akan menurunkan efisiensi pompa dikarenakan liquida tidak akan bisa masuk ke suction line yang telah dipenuhi udara serta beresiko meningkatkan derajat korosifitas pada pompa.. Kavitasi biasa diidentifikasi dengan kebisingan suara kerja pompa, semakin bising pompa bekerja maka bisa diambil kesimpulan pada pompa terjadi proses kavitasi. 
Sebagai seorang Chemical Engineer, selain harus paham proses kita juga harus mengerti apa saja pertimbangan dalam mendesain pompa. Untuk mendesain pompa terdapat 2 hal yang harus menjadi pertimbangan yakni, Power dan kerja yang dibutuhkan, Suction lift (tekanan suction) agar tidak terjadi kavitasi.
Cukup itu saja mengenai pompa, semoga bermanfaat.

Komentar

Postingan Populer