Dulu Agrowisata kini Kota Wisata Beton

 Terlintas di pikiran saat sedang hujan melintasi jalan di depan Batu Secret Zoo & Museum satwa, genangan air yang sangat tinggi mencapai 60 cm, ada apa gerangan? Kota Batu Banjir ??? 
Pembangunan merupakan salah satu yang harus terus dilaksanakan, tentunya untuk mencapai arah yang lebih bai, terutama bagi Kota yang sedang berkembang. Salah satu tujuan dari pembangunan kota berkembang adalah untuk memajukan daerahnya agar mendapat dana lebih apalagi berlabel sebagai kota pariwisata, contohnya ada pada Kota Wisata Batu.Semenjak pergantian orang nomor satu di tubuh pemerintahan Kota, pembangunan terjadi sangat pesat, tumbuh beraneka ragam pariwisata mulai dari Jatim Park I&II, BNS,Batu Paradise hingga yang terbaru dan sedang akan dibangun adalah BATOS( Batu Town Square). Touris domestik maupun manca yang datang pasti akan sangat terkesima melihat pembangunan pesat di Kota yang dulu terkenal sebagai Agrowisata ini.
Namun,pembangunan yang terjadi pada Kota Batu ini sudah mulai meninggalkan slogan mulia Agrowisata. Kota yang dulu dikenal sebagi kota yang asri, hijau, dan nyaman ini telah berubah. Pembangunan saat ini lebih memperhatikan sektor bisnis, untuk menyedot wisatawan sebanyak banyaknya. Namun ada satu sisi yang kurang dilihat dalam pembangunan kali ini, yaitu sisi masyarakat sekitar daerah wisata. Sentra wisata Batu Night Spectacular (BNS) yang sangat mewah dengan lampu-lampu berkilauan, tapi  disisi lain daerah sekitar BNS, sangat gelap gulita.miris bukan???
Pembangunan saat ini meninggalkan aspek hijau dan nyaman. Untuk aspek Hijau, tentu saja hal ini berhubungan dengan pergantian lahan hijau menjadi sentra pariwisata, hal ini terjadi pada pembangunan Batu Secret Zoo, Museum Satwa, dan Terakhir BATOS.Numun, bagi penduduk sekitar ini tentunya sangat prihatin, mengingat Batu yang terkenal asri, kini menjadi panas dan rindang BETON.
yang kedua adalah aspek nyaman, isu terbaru pada daerah kawasan Batu Paradise, Live Music disana ternyata sangat mengganggu kenyamanan warga sekitar, dan tentunya daerah depan Museum Satwa, saat hujan maka air akan menggenangi daerah jalan raya, dikarenakan letak bangunan yang ditinggikan.
Apabila hal ini terus menerus dilakukan tanpa adanya tindakan cepat untuk pembangunan sentra pariwisata lain, pasti pergolakan di dalam masyarakat akan terjadi, yang tentunya akan sangat merugikan bagi ketenangan Kota Batu, selain itu tentunya akan mengurangi rasa simpati masyarakat luar terhadap Kota Wisata Batu.
Dari berbagai gejala yang terjadi tersebut dapat sedikit ditelaah, apakah pembangunan sudah mendapatkan AMDAL ANDAL yang terjamin?
jikalaupun sudah, maka haruslah lebih jeli dalam membuat dokumen AMDAL, dan diperlukan lagi komunikasi dua arah antaara pihak pemerintah dan masyarakat agar pembangunan yang diinginkan pemerintah selaras dengan aspirasi masyarakat, tanpa adanya satu pihak pun yang dirugikan.

yang tertulis disini hanya sebuah aspirasi dari seorang pembelajar dari Kota Batu tercinta, yang juga mengharapkan aspirasi  dari seluruh pihak pemerintah maupun masyarakat. Demi kejayaan Kota kita dan juga Negara Indonesia.

Komentar

Posting Komentar

Postingan Populer