URGENSI PEMAHAMAN KONSEP TEORI DAN PRAKTEK
Artikel kali ini saya khususkan
untuk sedikit membahas mengenai konsep teori dan praktek yang ada pada buku
Filsafat Ilmu karangan Yuyun Sumantri. Hal ini saya lakukan dikarenakan
mayoritas siswa-siswi, mahasiswa-mahasisiswi, dan para pembelajar dimanapun
berada belum megerti akan konsep teori dan praktek. Kita hanya tahu teori apa
itu, tetapi kita kurang paham akan bagaimana mengaplikasikan teori hingga ke
praktek. Dan hal yang paling urgen adalah asal usul teori itu berasal sering
kita lupakan.
Pertama kita harus mengerti apa
itu teori, teori merupakan sebuah fakta, hasil dari metode eksperimen yang
telah diuji berulang kali dan mendapatkan hasil yang sama. Contohnya, fakta air
mendidih pada seratus derajat celcius pada tekanan satu atmosfer, diuji
berulang kali pada tekanan satu atmosfer, air pasti mendidih pada 100 derajat
celcius. Sehingga disini kita akan mulai mengerti hubungan antara teori dengan
praktek. Yuyun Sumantri menggambarkan hubungan antara teori dengan praktek
sebagai berikut:
Gambar tersebut mejelaskan proses
terbentuknya sebuah teori, pertama jika ingin membuat sebuah teori maka hal
yang pertama bermain adalah logika, jadi logika adalah hal dasar dalam
menentukan pembentukan sebuah teori, tentunya jika ada teori yang sudah tidak
sesuai logika manusia normal, umur teori tersebut tidak akan lama. Dari adanya
logika yang bermain muncullah sebuah hipotesa. Hipotesa merupakan sebuah
kesimpulan awal, setelah memasuki fase hipotesa inilah maka aspek empiris yang
bermain,dimana fase sebelumnya dikatakan sebagai fasa teoritis, dimana untuk
membuktikan hipotesa, kita harus melakukan sebuah pengamatan atau praktek, dari
sini akan ditemukan sebuah fakta, fakta ini yang nanti akan menjadi sebuah
teori entah fakta yag mendukung dan memperkuat teori yang sudah ada, atau
bahkan didapatkannya sebuah teori baru.
Dari penjelasan di atas hal yang
bisa di ambil adalah, untuk memunculkan sebuah teori, kita tidak bisa hanya
mengandalkan logika, karena belum tentu logika kita sampai pada level tinggi,
kita butuh adanya sebuah fakta dari hasil pengamatan atau praktek, sehingga
apabila ada ajaran-ajaran yang mengundang teori baru, hendaknya kita teliti
apakah sudah dilakukan pengamatan dan praktek atau belum. Jika hal ini kita
aplikasikan maka kita dapat mudah mengetahui mana teori yang benar-benar shahih
dan mana yang hanya sekedar teori logika kelas teri.
Komentar
Posting Komentar